Profil Desa Banjareja

Ketahui informasi secara rinci Desa Banjareja mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Banjareja

Tentang Kami

Profil Desa Banjareja, Nusawungu, Cilacap. Menyingkap denyut industri genteng tradisional yang menjadi tulang punggung ekonomi, berpadu dengan sektor agraris yang subur, serta peran strategisnya sebagai zona evakuasi bencana.

  • Sentra Industri Genteng

    Desa ini dikenal sebagai pusat kerajinan genteng pres tradisional, yang menjadi pilar ekonomi utama dan memberikan identitas industri yang unik di tengah wilayah agraris.

  • Desa yang Makmur dan Subur

    Sesuai dengan namanya ("Banjar" dan "Reja"), desa ini memiliki fondasi ekonomi yang kuat dari industri dan ditopang oleh sektor pertanian yang produktif.

  • Fungsi Strategis Mitigasi Bencana

    Ditetapkan sebagai salah satu ruang evakuasi tsunami untuk Kecamatan Nusawungu, menunjukkan peran vitalnya dalam sistem keselamatan regional.

Pasang Disini

Di hamparan Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, terdapat sebuah desa yang namanya menyiratkan sebuah doa dan cita-cita: Desa Banjareja. Berasal dari kata "Banjar" yang berarti desa atau barisan dan "Reja" yang bermakna makmur dan sejahtera, desa ini seolah ditakdirkan untuk menjadi komunitas yang produktif. Takdir itu terwujud bukan hanya dari tanahnya yang subur untuk pertanian, tetapi dari api yang menyala di tungku-tungku pembakaran dan deru mesin pres yang tak henti menghasilkan genteng, sang pelindung atap rumah. Inilah kisah Desa Banjareja, sebuah potret harmoni antara industri kerajinan, ketahanan agraris, dan peran strategis yang tak terduga.

Asal-Usul Nama dan Filosofi Kemakmuran

Nama Banjareja adalah cerminan dari harapan dan realitas. "Desa yang makmur" bukan sekadar label, melainkan etos kerja yang dipegang teguh oleh masyarakatnya. Berbeda dengan desa-desa yang sepenuhnya bergantung pada kemurahan alam melalui pertanian atau perikanan, warga Banjareja mengambil langkah lebih jauh dengan mengolah sumber daya alam—tanah liat—menjadi produk industri bernilai ekonomi tinggi. Filosofi kemakmuran di sini ditempa melalui kerja keras, keterampilan, dan api yang mengubah tanah menjadi sumber penghidupan yang kokoh.

Profil Wilayah: Perpaduan Permukiman Industri dan Lahan Agraris

Desa Banjareja terletak di bagian timur Kecamatan Nusawungu, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen dengan Sungai Ijo sebagai penanda batas alamiahnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), desa ini memiliki luas wilayah 3,21 km² dan dihuni oleh 3.428 jiwa berdasarkan Sensus Penduduk 2020.

Pemandangan di Banjareja menawarkan kontras yang menarik. Di satu sisi, terhampar lahan persawahan yang hijau dan produktif. Namun di sisi lain, lanskapnya dihiasi oleh tobong atau tungku pembakaran genteng yang menjulang, serta tumpukan-tumpukan genteng berwarna merah bata yang sedang dijemur di halaman rumah warga. Ini adalah penanda visual yang jelas dari dua pilar ekonomi yang berjalan beriringan di desa ini.

Industri Genteng: Api Perekonomian yang Terus Menyala

Inilah yang menjadi keunikan dan kekuatan utama Desa Banjareja. Desa ini telah lama dikenal sebagai salah satu sentra industri genteng pres tradisional di wilayah Cilacap. Industri ini merupakan ekosistem ekonomi yang melibatkan banyak warga dan tahapan produksi yang spesifik:

  • Bahan Baku Tanah Liat
    Ketersediaan tanah liat berkualitas di sekitar wilayah desa menjadi modal dasar bagi industri ini.
  • Proses Produksi
    Prosesnya dimulai dari penggilingan tanah, pencetakan dengan mesin pres manual, pengeringan dengan diangin-anginkan dan dijemur di bawah sinar matahari, hingga tahap final yaitu pembakaran di dalam tungku tobong selama berhari-hari untuk menghasilkan genteng yang kuat dan matang.
  • Tenaga Kerja Lokal
    Industri ini menyerap banyak tenaga kerja lokal, mulai dari penambang tanah liat, operator mesin pres, pengangkut, hingga para ahli pembakaran. Ini menciptakan lapangan kerja yang signifikan di luar sektor pertanian.
  • Produk yang Menjangkau Luas
    Genteng produksi Banjareja dikenal dengan kualitasnya dan telah dipasarkan ke berbagai wilayah di Cilacap maupun luar daerah, menjadi bukti nyata kualitas hasil kerajinan tangan warganya.

Pertanian Sebagai Penjaga Ketahanan Pangan

Meskipun industri genteng menjadi primadona, sektor pertanian tidak lantas ditinggalkan. Pertanian, terutama padi, tetap menjadi fondasi yang menjaga ketahanan pangan dan memberikan jaring pengaman ekonomi bagi masyarakat. Bagi keluarga yang tidak terlibat langsung dalam industri genteng, sawah adalah sumber penghidupan utama. Sinergi antara kedua sektor ini sangat ideal: industri memberikan pendapatan tunai yang stabil, sementara pertanian memastikan kebutuhan pangan keluarga terpenuhi.

Peran Strategis sebagai Zona Evakuasi Bencana

Di luar identitas ekonominya, Desa Banjareja memegang peran strategis yang sangat penting dalam konteks kebencanaan. Dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Desa Banjareja secara spesifik ditetapkan sebagai salah satu ruang evakuasi bencana tsunami untuk wilayah Kecamatan Nusawungu.

Penetapan ini didasarkan pada lokasinya yang berada di daratan yang lebih tinggi dan relatif aman dari jangkauan langsung gelombang pasang. Ini berarti, saat terjadi ancaman bencana di wilayah pesisir Nusawungu, warga dari desa-desa seperti Jetis atau Karangtawang akan dievakuasi ke titik-titik aman di Desa Banjareja. Peran ini menuntut kesiapan infrastruktur dan masyarakat Banjareja untuk dapat menampung dan membantu para pengungsi, sebuah tanggung jawab sosial yang besar.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan yang Mendukung

Pemerintah Desa Banjareja menghadapi tugas unik dalam mengelola desa dengan dua karakteristik ekonomi yang berbeda, ditambah dengan fungsi sebagai zona evakuasi. Prioritas pembangunan, yang didukung oleh Dana Desa—di mana pada tahun 2025 desa ini menerima alokasi sebesar Rp1.109.074.000—diarahkan untuk mendukung ekosistem yang ada.

  • Infrastruktur Jalan
    Pembangunan dan perbaikan jalan menjadi sangat vital, tidak hanya untuk warga tetapi juga untuk kelancaran transportasi truk-truk pengangkut genteng yang berat.
  • Pembinaan UMKM
    Pemerintah desa berpotensi besar untuk memfasilitasi pembentukan koperasi bagi para pengrajin genteng, membantu dalam standarisasi produk, pemasaran, atau bahkan adopsi teknologi pembakaran yang lebih ramah lingkungan.
  • Kesiapsiagaan Bencana
    Mensosialisasikan peran desa sebagai lokasi evakuasi dan memastikan fasilitas umum seperti balai desa atau lapangan siap digunakan saat dibutuhkan.

Tantangan dan Masa Depan Industri Genteng Banjareja

Di tengah kesuksesannya, industri genteng tradisional menghadapi tantangan zaman.

  • Persaingan
    Gempuran bahan bangunan modern seperti atap baja ringan menjadi pesaing utama.
  • Regenerasi
    Keahlian membuat genteng adalah keterampilan yang diwariskan. Memastikan generasi muda mau dan mampu melanjutkan usaha ini adalah tantangan krusial.
  • Lingkungan
    Proses pembakaran tradisional dengan kayu bakar dapat menimbulkan isu polusi udara yang perlu dicarikan solusinya di masa depan.

Peluang ke depan terletak pada inovasi. Para pengrajin dapat didorong untuk menciptakan model-model genteng baru yang lebih modern, meningkatkan efisiensi proses produksi, dan memanfaatkan pemasaran digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menegaskan citra "Genteng Asli Banjareja" sebagai merek berkualitas.

Desa Makmur dari Api, Tanah, dan Semangat Manusia

Desa Banjareja adalah perwujudan dari namanya: sebuah desa yang makmur berkat kerja keras dan kreativitas warganya. Mereka tidak hanya menggantungkan hidup dari apa yang tumbuh di atas tanah, tetapi juga dari apa yang bisa mereka ciptakan dari tanah itu sendiri. Dengan deru mesin pres yang berpadu dengan desau angin di persawahan, serta kesiagaannya sebagai tempat berlindung bagi sesama, Banjareja menunjukkan karakter yang utuh. Ia adalah desa industri, desa agraris, dan desa yang peduli—sebuah cerminan kemakmuran yang lahir dari harmoni antara manusia, alam, dan api semangat yang tak pernah padam.